Isi Artikel Utama

M. Hilmi Najamuddin

Abstrak

Tulisan ini berbicara tentang makna semantic kata yad dalam Al-Qur’an. Penulis menggunakan pendekatan semantik, yaitu sebuah studi analisis terhadap istilah istilah kunci suatu bahasa dengan suatu pandangan yang akhirnya sampai sampai pada pengertian konseptual atau pandangan dunia. Penelitian ini menggunakan motode penelitian kualitatif dengan motode pembahasan deskriptif analitis dengan jenis penelitian kepustakaan. Lafaz yad didalam Al-Qur’an terulang sebanyak 113 kali, dan terdapat dalam 103 ayat, dengan berbagai bentuk yaitu mufrad (tunggal) sebanyak 16 kali, mutsanna (ganda) sebanyak 33 kali, dan jamak (majemuk) sebanyak 64 kali. Berdasarkan semantik Toshihiko Izutsu maka penulis menyimpulkan makna dasar kata yad adalah tangan bagian anggota tubuh manusia, adapaun makna relasional  dari analaisis sintagmatik kata yad yaitu kudrah, kekuatan, di depan dan pemberian anugrah. Di antara makna relasioanl paradigmatik yaitu Al Kaff dan Al Dzira. Pada priode pra Qur’anik, kata yad bermakna tangan bagian dari anggota tubuh manusia. Pada periode Qur’anik tangan bisa bergeser ke makna yang bernilai spiritual ( bakhil, dermawan). Sedangkan pada priode pasca Qur’anik kata yad tidak mengalami peruahan makna yang signifikan. Dari beberapa analisis yang telah dilakukan diatas, maka dapat diketui bahwa waltanschauung atau pandangan dunia (worldview) kata yad yaitu tangan secara materi bagian dari anggota tubuh manusia dan juga yad yang memiliki pergeseran makna keranah spiritual seperti kedermawanan, kebakhilan, anugrah dan kekuatan.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Najamuddin, M. H. (2024). Menjaring Makna Yad dalam Al-Qur’an Perspektif Semantik Toshihiko Izutsu. Al-Irfani: Journal of Al Qur’anic and Tafsir, 5(1), 83–96. https://doi.org/10.51700/irfani.v5i1.618
Bagian
Articles