Pemanfaatan Budaya Lokal dalam Pendidikan di Desa Sapit

Penulis

  • Irma Novayani STIT AL-Aziziyah Lombok Barat

DOI:

https://doi.org/10.51700/manajemen.v5i2.1130

Kata Kunci:

Pendidikan, Budaya

Abstrak

Penelitian ini menganalisis tentang pemanfaatan budaya lokal dalam pendidikan di desa Sapit yang memiliki potensi besar dalam pendidikan, namun belum optimal atau belum terdokumentasi dengan baik. Tujuan penelitian ini untuk menggali sejauh mana budaya lokal Desa Sapit dimanfaatkan dalam pendidikan, serta bagaimana strategi yang digunakan oleh sekolah dan masyarakat dalam mengintegrasikannya ke dalam proses pembelajaran. Metode dalam penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan responden yang terdiri dari siswa, tokoh adat dan orang tua. Analisis data menggunakan reduksi data, display data dan verifikasi data, serta untuk mendapatkan kebasahan data menggunakan metode triangulasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya lokal di Desa Sapit seperti nyongkolan, gendang beleq, begawe, hingga penggunaan bahasa Sasak memiliki potensi besar untuk diintegrasikan dalam pendidikan formal, baik dari segi materi pembelajaran, metode, maupun nilai-nilai yang ditanamkan serta mengandung unsur pendidikan karakter, keterampilan hidup, dan wawasan sosial-budaya yang sangat penting bagi siswa. dalam Pemanfaatannya, budaya lokal ini sudah mulai diterapkan secara terbatas, namun belum maksimal. Teori pembelajaran kontekstual, bahwa pembelajaran yang mengaitkan materi dengan kehidupan nyata siswa akan lebih mudah dipahami dan diingat.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Anas, Zulfikri, (2013), Sekolah Untuk Kehidupan, Gagasan Awal Untuk Berpikir Ulang Tentang Sistem Pendidikan Kita dan Memahami Posisi Kurikulum. Jakarta: AMP Press.

Baidhawy. Zakkiyuddin, (2005), Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural. Jakarta: Erlangga.

Delor, Jaque, (1996), Belajar: Harta Karun di Dalamnya, UNESCO, Komisi Nasional Indonesia.

Dewantara, Hajar Ki, (1963), Bagian Pertama Pendidikan. Jogjakarta: Majelis Luhur Taman Siswa.

Faturrahman, dkk. (2012). Pengantar Pendidikan. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Firdaus, Melestarikan Kembali Budaya Lokal melalui Kegiatan Ekstrakulikuler untuk Anak Usia Sekolah Dasar Wajdi, “Pendidikan Karakter Dalam Islam: Kajian Al-Qur’an Dan Hadis”, Jurnal Studi Al-Qur’an, Vol. VI No. 1 (Januari, 2010)

Hamdani, (2010). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Hanani, Silfia, (2013), Sosiologi Pendidikan Keindonesiaan. Jakarta: Ar- Ruzz Media.

Idi, Abdullah, (2011), Sosiologi Pendidikan, Individu, Masyarakat dan Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Khairunnisa’ et al. (2023), “Pengaruh Penerapan CTL Terintegrasi Budaya Lokal terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Siswa SD”, Sang Pencerah, Vol. 9 No. 4

Lexy J. Moleong, (2008). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nata, Abuddin, (2012), Metode Studi Islam. Jakarta: Rajawali Pers..

Nata, Abuddin, (2016), Sosiologi Pendidikan Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Novayani, Irma, (2024), Peran Orang Tua dalam Falsafah Wetu Telu: Pondasi Penguatan Moral Dalam Pendidikan Di Desa Sapit. Jurnal AL-Muta`aliyah: Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 4(2), 44-45.

Ramayulis, H, (2002), Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

Ramayulis, H, (2005), Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

Surasmi, Wuwuh Asrinining. 2012. Menggugah Kesadaran Guru dalam Kearifan Lokal pada Era Globalisasi. UPBJJ Surabaya.

Wirawan, I.B, (2012), Teori-teori Sosial dalam Tiga Paradigma, Fakta Sosial, Definisi Sosial dan Perilaku Sosial. Jakarta: Prenada Media Group.

Sugiyono. (2017) Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2025-06-14

Cara Mengutip

Novayani, I. (2025). Pemanfaatan Budaya Lokal dalam Pendidikan di Desa Sapit. Jurnal Manajemen & Budaya , 5(2), 96-101. https://doi.org/10.51700/manajemen.v5i2.1130