Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Penerapan Nilai-Nilai Adat Banjar
Isi Artikel Utama
Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh salah satu tradisi yang masih dijalankan oleh masyarakat sasak yakni tradisi banjar. Tradisi ini tidak hanya mencerminkan kekayaan identitas kultural, tetapi juga memiliki potensi besar untuk menjadi instrumen pemberdayaan ekonomi masyarakat. Di tengah arus globalisasi dan modernisasi, keberlanjutan tradisi banjar dan implementasi nilai-nilai adat serta kearifan lokal dalam kehidupan sehari-hari menjadi krusial untuk dipertahankan. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk mendapatkan data primer. Sedangkan untuk data sekunder, penulis mengambilnya dari beberapa literatur yang terkait dengan tema. Setelah melakukan penelitian panjang, penulis menemukan bahwa implementasi nilai-nilai adat dan kearifan lokal dalam tradisi banjar mempunyai peran sentral dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat desa Monggas. Nilai-nilai seperti gotong royong, kebersamaan, dan tanggung jawab sosial menjadi landasan kuat bagi kolaborasi dalam pengembangan usaha ekonomi lokal. Tradisi banjar juga menjadi perekat sosial yang kuat dalam komunitas. Hal ini menjadi dasar bagi terbentuknya jaringan sosial yang kuat dalam perberdayaan ekonomi masyarakat setempat. Sehingga tradisi banjar bukan hanya warisan budaya, tetapi juga modal sosial dan ekonomi
Unduhan
Rincian Artikel
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Referensi
Asri Fitriani. Dkk. (2022). “Pelaksanaan Tradisi Banjar Begawe dan Implementasi Nilai-nilai Pancasila”, Jurnal Global Citizen, Vol. X1 No. 1.
Bambang Harnoto dkk. (2021). “Analisis Peranan Jaringan Sosial pada Pembentukan dan Pemeliharaan Pengelolaan BUMDes yang Demokratis (Studi Kasus: BUMDes Tunas Mandiri, Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul). Jurnal of Research in Business and Economics, Vol. 4 No. 2.
Dhony Bagus Bramantyo dan Puji Lestari. (2020). “Bentuk Solidaritas Sosial Kelompok Pedagang Warung Apung Desa Wisata Krakitan Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten”. Jurnal Pendidikan Sosiologi, Vol. 9 No. 1.
Dodik Kariadi dan Wasis Suprapto. (2018). “Tradisi Memaos sebagai Media Edukatif untuk Membangun Jiwa Religius Generasi Muda”. Jurnal Of Islamic Religious Education, Vol. 11 No. 1.
Endang Hermawan dan Rini Sulastri. (2023). “Pemberdayaan Masyarakat: Pentingnya Pemenuhan Kebutuhan Dasar Masyarakat”. Jurnal Of Digital Society, Vol. 1 No.3.
Heri Kurnia dkk. (2023). “Gotong Royong Sebagai Sarana dalam Mempererat Solidaritas Masyarakat Dusun Kalangan”. Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol. 1 No. 4.
Jenni Kristiana Matuankotta. (2018). “Peran Aktif Masyarakat Hukum Adat dalam Pengembangan Ekonomi”, Jurnal Sasi, Vol. 24 No. 2.
Lalu Murdi. (2018). “Spirit Nilai Gotong Royong dalam Banjar dan Besiru pada Masyarakat Sasak-Lombok”. Jurnal Ekonomi. Vol. 2 No. 1.
Mahmudah Mulia Muhammad. (2022). “Pemberdayaan Ekonomi Umat Melalui Kearifan Lokal”. Jurnal Ilmiah. Vol. 3 No. 2.
Muhammad Agung Bahroni dkk, (2021). “Pusat Kebudayaan Suku Sasak di Lombok dengan Pendekatan Arsitektur Neo Vernakular Tema: Neo Vernakular”. Jurnal Pengilon. Vol. 5 No. 02.
Muhammad Hasan dan Muhammad Azis. (2018). Pembangunan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat: Strategi Pembangunan Manusia dalam Perspektif Ekonomi Lokal. Makassar: CV. Nur Lina.
Muhammad Hasan. Dkk. (2022). Metode Penelitian Kualitatif. Makassar: Tahta Media Group.
Puji Maya Sari dkk. (2020). “Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Home Industry”. Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam, Vol. 5 No. 1.
Sahabudin. Dkk. (2022). “Aktualisasi Nilai-nilai Kearifan Lokal Suku Sasak (Tradisi Banjar)Sebagai Penguat Integritas Bangsa”. Jurnal Pendidikan, Sains, Sosial dan Agama. Vol. 8 No.1.
Sri Handini dkk. (2020). Pemberdayaan Masyarakat Desa dalam Pengembangan UMKM di Wilayah Pesisir Pantai, Surabaya: SCOPINDO Media Pustaka Pers.
Suryani. Dkk. (2022). “Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kearifan Lokal di Desa Mabar Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 4 No. 2.
Taufiq Kurniawan dkk. (2022). “Gelar Lalu Baiq Suku Sasak: Antara Simbol Kebangsawanan atau Penurunan Kasta Sosial”. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Budaya. Vol. 1 No. 2.
Wahyu. (2020). “Kearifan Lokal dalam Persepektif Budaya Banjar”. Jurnal Ekonomi. Vol. 3 No. 2.