Muhammad Husain Tabataba'i dan Tafsir Al-Mizan:
Kajian Syafa’at dalam al-Qur’an Surah al-Baqarah
DOI:
https://doi.org/10.51700/irfani.v4i1.527Kata Kunci:
Syafa’at, Thabathaba’i, Tematik, Tafsir al-Mizan, Imam Syi’ahAbstrak
Peneltian ini difokuskan pada pandangan dan penafsiran Muhammad Husain Thabahaba’i mengenai syafa’at dalam tafsirnya, al-Mizan Fi Tafsir al-Qur’an. Pembahasan mengenai syafa’at menjadi perdebatan antara kelompok Sunni dan Syi’ah. Perdebatan ini salah satunya disampaikan dalam bentuk interpretasi al-Qur’an atau tafsir al-Qur’an. Tafsir ayat-ayat mengenai syafa’at dipengaruhi oleh kepentingan ideologi, semisal kepentingan Sunni dan Syi’ah. Artinya, kelompok sunni memiliki tafsir yang berbeda dengan kelompok Syi’ah mengenai syafa’at, pemberi syafa’at, bentuk syafa’at dalam al-Qur’an. Penelitian ini adalah kepustakaan (Library Research) dengan objek penelitian terfokus pada kitab Tafsir al-Mizan Fi Tafsir al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan pendekatan tematik (Maudlu’i), metode analisis yang digunakan, deskriptif-analitis. Penelitian ini menemukan dua kesimpulan besar. Pertama, Thabathaba’i memahami syafa’at dalam pengertian memperoleh keuntungan dan untuk menjauhkan mudharat. Adapun kelompok pemberi syafa’at oleh Thabathaba’i membaginya menjadi dua: (a) pemberi syafa’at dalam kehidupan dunia dan (b) pemberi syafa’at di akhirat. Kedua, dalam menafsirkan QS. al-Baqarah: 48, 123, dan 254, Thabathaba’i memahaminya sebagai penolakan pemberian syafa’at secara mutlak kepada orang yahudi. Sedangkan dalam menafsirkan QS. al-Baqarah: 255. Thabathaba’i memahaminya bahwa pemberi syafa’at itu mutlak diberikan oleh Allah SWT dan oleh kelompok yang mendapatkan izin atau ridha dari Allah, seperti Nabi Muhammad SAW dan para Imam Syi’ah
Unduhan
Referensi
‘Alifiyah, Avif.( 2018). Kajian kitab al-Khasysyaf karya Zamakhsyari, Junal Ilmu al-Qur’an dan Tafsir,Vol. 1, No.1, Juni.
Abbas, K.H. Sirajuddin. (2008). I’tiqad Ahlussunah Wal Jamaah, (Jakarta: Pustaka Tarbiyah Baru)
Al-Jazairi, Syaikh Abu Bakar Jabir. (1994). Aqidah Seorang Mukmin”, terj. Salim Bazemool, Cet. 1, (Solo: Pustaka Mantiq)
Al-Maragi, Ahmad mustafa. (1992). Tafsir al-Maragi, terj. K. Ansori Umar Sitanggal, Hery Noer Aly, dan Bahrun Abu Bakar, (Semarang: CV.Toha Putra Semarang)
Al-Mathar, Hammud Bin Abdullah. 2008. Agar Kita Mendapat Syafa’at” (Jakarta: Darul Haq)
Al-T{habathaba’i, Muhammad H{usain. t.th. al-Mizan Fi Tafsir al-Qur’an, (Beirut: Muassasah al-A’lami al-Matbuat)
Amrullah, Abdul Malik Abdul Karim. (1999). Tafsir al-Azhar, jilid. 8, (Singgapore: Pustaka Nasional Pte.Ltd)
Al-Zamakhsyari, Abu al-Qasim Mahmud bin Amru bin Ahmad. 1407 H. alKasysyaf ‘an Haqaiq Ghawamidh at-Thanzil”, jilid. 1 (Beirut: Dar alKitab al-Arabi)
Ath-Thabari, Ibn Jarir. t.t. Jami’ al-Baya>n Tawil Ayi al-Qur’an, cet.3, Kairo, Mesir, Mathba’ah al-Halabi.
Baidowi, Ahmad. (2016). Mengenal Thabathaba’i dan Kontroversi Nasikh Mansukh (Bandung: Penerbit Nuansa)
Fauzan, Ahmad. (2018). Manhaj Tafsir al-Mizan Fi Tafsir al-Qur’an Karya Muhammad Husain Thabathaba’i”. (Jurnal Ilmu al-Qur’an dan Tafsir. Vol. 03, No. 2, Oktober)
Hosen, H. Nadirsyah. (2017). Tafsir al-Qur’an di Medsos Mengkaji Makna Rahasia Ayat Suci Pada Era Media Sosial, (Yogyakarta: Penerbit Bunyan)
Irawan, Ade. (2018). Skripsi, Eksistensi Syafa’at dalam Tafsir Sunni dan Mu’tazilah Studi Komparatif Antara Tafsir Mapatihul Ghaib dan Tafsir al-Kassyaf, (Jambi: UIN STS)
Quthb, Sayyid. (2000). Tafsir Fi Zil’Alil Qur’an (Di bawah naungan al-Qur’an), terj. As’ad Yasin, Muchotob Hamzam, dan Abdul Aziz Salim Basyarahil, Cet. 1, (Jakarta: Gema Insani Press)
RI, Kementerian Agama. (201)1. al-Qur’an dan Tafsirnya (edisi yang disempurnakan), Juz 4-6, (Jakarta: Widya Cahaya)
Shihab, M. Quraish. (2006). Tafsir al-Misbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian alQur’an, Vol. 1, (Tanggerang: Penerbit Lentera Hati).
Syekh al-Thusi, (t.th), Tafsir al-Tibyan Fi Tafsir al-Qur’an, (Lebanon: Dar alMarifah).
Thabat}haba’i, ‘Allamah Muhammad Husain.( 2013). Kehidupan Setelah Mati Disadur Dari Kitab Tafsir Al-Mizan, (Jakarta: Mizan)
Thabathaba’i, Sayyid Muh}ammad Husain. (2010). Tafsir al-Mizan Jilid 1, terj. Ilyas Hasan, (Jakarta: Penerbit Lentera)
Thabathaba’i, Sayyid Muh}ammad Husain. (2010). Tafsir al-Mizan, terj. Ilyas Hasan, jilid 2, (Jakarta: Penerbit Lentera)
Thabathaba’i, Muhammad Husein. (2013). Kehidupan Setelah Mati Disadur dari Kitab Tafsir al-Mizan”, terj. Musa Khazim, (Bandung: Mizan)
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Khaerurrazikin, Tarmizi Tahir Tahir

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


