Kitab Safinah Kalla Saya’lamun dalam Diskursus Khazanah Tafsir Pesantren

Penulis

  • Arini Jauharoh Universitas PTIQ Jakarta
  • Muhammad Khoirul Anwar a:1:{s:5:"en_US";s:24:"Universitas PTIQ Jakarta";}

DOI:

https://doi.org/10.51700/irfani.v5i2.876

Kata Kunci:

tafsir Nusantara, corak, khazanah pesantren

Abstrak

Artikel ini bertujuan melakukan analisis terhadap khazanah tafsir Pesantren dengan mengambil studi kasus pada kitab Safinah Kalla Saya 'lamun Fi Tafsir Syaikhina Maimoen karya Ismail Al-Ascholy. Secara umum, karya tersebut merupakan bagian dari tafsir Nusantara. Namun selama ini pemetaan terhadap tipologi Tafsir Nusantara tidak menyentuh pada aspek lembaga yang menjadi lokus penting munculnya karya tersebut. Artikel ini mempertanyakan bagaimana latar belakang penulisan kitab Safinah Kalla Saya’lamun? Dan dalam konteks horizon apakah karya tersebut lahir? Dua pertanyaan tersebut sebagai basis untuk memperluas kajian tentang eksistensi karya tafsir pesantren. Kitab Kalla Saya’lamun tersebut semula hasil dari pengajian Tafsir Jalalain setiap hari Ahad yang dibacakan oleh Maimoen Zubair (w. 2019). Posisi penulis yang merupakan santri saat itu merasakan pentingnya membukukan gagasan sang guru. Namun pada faktanya, peran penulis tidak hanya memaparkan gagasan Zubair, melainkan melakukan eksplorasi dan komparasi dengan pandangan para mufasir lain. Sehingga mampu menampilkan suatu literasi tafsir Al-Qur’an yang tidak hanya satu arah, tetapi menyuguhkan ragam pandangan yang kaya dengan metode yang simplistik, selain menampilkan gagasan yang khas dengan lokalitas pesantren. Dalam hal ini, penafsir mengaitkan makna ayat dengan konteks sosial yang sedang terjadi ataupun dengan fakta sejarah lokal. Berangkat dari temuan karya tersebut, riset ini membuktikan jika dinamika kajian tafsir di pesantren terus tumbuh.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Adz-Dzahabi, A. A. M. H. bin A. (2015). Al-Tafsir wa al-Mufassirun. Kairo: Dar al-Hadith.

Al-Farmawi, A. A.-H. (1977). Al-Bidayah fi al-Tafsir al-Mawdhu‘i (2nd ed.). Kairo: Al-Hadharah Al-’Arabiyyah.

Al-Ghabasyi, A. A.-A. A. (1971). Tarikh Al-Tafsir wa Manahij Al-Mufassirin. Kairo: Dar Al-Thiba’ah Al-Muhammadiyyah.

Alwi, M. (2019). Mewujudkan Perdamaian Di Era Media Versi KH. Maimun Zubair (Analisis Ma’na-cum-Maghza Atas Pesan KH. Maimun Zubair Di Media Sosial). Madinah: Jurnal Studi Islam, 6(1).

Ascholy, M. I. (2023). Safinatu Kalla Saya’lamun fi Tafsiri Syaikhina Maimun (Vol. 1–2). Bangkalan: Nahdlatut Turots.

As-Suyuthi, J. (2008). Al-‘Itqan fi ‘Ulum Al-Qur’an (Vol. 2). Beirut: Dar Al-Fikr.

Baidan, N. (2003). Perkembangan Tafsir di Indonesia. Solo: Tiga Serangkai Mandiri.

Baidan, N. (2005). Wawasan Baru Ilmu Tafsir. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Chaq, F. C. (2024). Corak Penafsiran KH. Maimun Zubair dalam kitab tafsir Safinatu Kalla Saya’lamun fi Tafsiri Syaikhina Maimun. Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Creswell dan J David Creswell, J. W. (2018). Research Design: Qualitatuve, Quantitative, and Mixed Methods Aproaches (17th ed.). Los Angeles: Sages.

Evarial, I. (2017). Tafsir Al-Qur’an dan Tradisi Sunda: Studi Pemikiran Moh. E. Hasyim dalam Tafsir Ayat Suci dalam Renungan. Journal of Islamic Literature and Muslim Society, 2(1).

Gusmian, I. (2013). Khazanah Tafsir Indonesia Dari Hermeneutika Ideologi (1st ed.). Yogyakarta: LKiS.

Gusmian, I. (2019). Tafsir Al-Qur’an dan Kekuasaan di Indonesia: Peneguhan, Kontestasi dan Pertarungan Wacana. Yogyakarta: Yayasan Salwa Dewa.

Kanthogumur. (2019). Oase Jiwa Rangkuman Pengajian Syaikhuna KH. Maimoen Zubair Tentang Kemanusiaan Kebangsaaan dan Keislaman (Vol. 1). Semarang: Jagad Press.

Manshur, M. (1992). Ajaran Tasawwuf dalam Raudat al-’Irfan fi Ma’rifatil Al-Qur’an Karya Kiai Haji Ahmad Sanusi: Analisi Semiotika dan Resepsi (Tesis). Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

MS., Moh. A. (2015). Metode Penentuan Awal Bulan Qamariyah Syeikh Muhammad Faqih bin Abdul Jabbar Al-Maskumambangi (Skripsi). UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Nurtawab, E. (2018). Jalalayn pedagogical practice: Styles of Qur’an and tafsir learning in contemporary Indonesia (Disertasi). Monash University, Australia.

Pink, J. (2019). Muslim Qur’anic Interpretation Today: Media, Genealogies, and Interpretive Communities. UK: Equinox Publishing Ltd.

Pink, J. (2023). Eight Shades of Ibn Kathir: The Afterlives of a Premodern Qurʾanic Commentary in Contemporary Indonesian Translations. In M. Daneshgar (Ed.), Malay-Indonesian Islamic studies: A Festschrift in honor of Peter G. Riddell. Leiden: Brill.

Riddell, P. (1990). The use of Arabic commentaries on the Qur’an in the early Islamic period in south‐east asia: Report on work in progress. Indonesia Circle, (15).

Rosidi, A. (2010). Masa depan budaya daerah kasus bahasa dan sejarah Sunda. Jakarta: Pustaka Jaya.

Rouf, A. (2020). Muzaik Tafsir Indonesia (1st ed.). Cilangkap: Shahifa.

Shihab, M. (2000). Membumikan Al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat. Bandung: Mizan.

Shihab, M. Q. (2007). Wawasan al-Qur’an: Tafsîr Tematik atas Pelbagai Persoalan Umat. Bandung: Mizan.

Sofyan, A. bahtiar. (2020). Nasionalisme Menurut Penafsiran K.H Maimoen Zubair dalam Pengajian Ahadan. STAI Al-Anwar, Rembang.

Syukri, A. (2007). Metodologi Tafsîr Al-Qur’an Kontemporer dalam Pemikiran Fazlur Rahman. Jakarta: Badan Litbang dan Diklat Depag RI.

Ulum, A. (2020). KH. Maimoen Zubair Membuka Cakrawala Keilmuan. Rembang: LP. Muhadloroh PP. Al-Anwar.

van Bruinessen, M. (1990). Kitab Kuning: Books in Arabic Script Used in the Pesantren Milieu. Bijdragen Tot de Taal-, Land- En Volkenkunde, 146, 226–269.

van Bruinessen, M. (2015). Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat (2nd ed.). Yogyakarta: Gading Publishing.

Diterbitkan

2025-07-06

Cara Mengutip

Jauharoh, A. ., & Anwar, M. K. . (2025). Kitab Safinah Kalla Saya’lamun dalam Diskursus Khazanah Tafsir Pesantren. Al-Irfani: Journal of Al Qur’anic and Tafsir, 6(1). https://doi.org/10.51700/irfani.v5i2.876

Terbitan

Bagian

Research Article