Theoretical Framework Pemikiran Mulla Sadra dan Aktualisasinya dalam Pendidikan Islam
DOI:
https://doi.org/10.51700/alifbata.v3i1.418Kata Kunci:
pemikiran mulla sadra, aktualisasinya dalam pendidikan islamAbstrak
Hubungan ilmu (sains) dan agama, baik dalam ranah ontologis, epistemologis maupun aksiologis selalu menyisakan persoalan yang tidak pernah selesai dibicarakan. Ilmu pengetahuan dewasa ini mengalami dikotomisasi akibat gerakan sekularisasi barat sehingga ada pemisahan antara ilmu umum dan ilmu agama. Ilmu umum diidentikkan dengan ilmu yang sumber pengambilannya dari alam semesta, sedangkan ilmu agama yang bersumber dari wahyu, padahal semua itu berasal dari sumber yang sama yaitu Tuhan Yang Maha Esa karena wahyu dan alam semesta semuanya adalah ayat-ayat Allah, maka kalau melihat perkembangan ilmu pengetahuan dalam Islam tidak dijumpai adanya dikotomi antara ilmu keagamaan dan ilmu non keagamaan
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik studi pustaka. Studi Pustaka merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mencari dan mempelajari berbagai data, artikel, arsip dokumen, dan buku-buku literatur serta penelitian terdahulu yang dianggap relevan. Dalam penelitian ini, Studi Kepustakaan dilakukan dengan cara mengumpulkan bahan pustaka yang didapat dari berbagai literatur seperti buku, jurnal ilmiah, penelitian terdahulu, berita di media.
Kesatuan ilmu dan agama berada pada tingkat dunia Inteleksi yang merupakan kebenaran Absolut. Pada tingkatan ini ilmu dan agama berada dalam kesatuan eksistensial, karena keduanya berada di dalam dan menjadi bagian dari Tuhan.
Dengan demikian, pada hakikatnya dalam konteks kesatuan Wujūd , tidak ada dikotomi antara ilmu Tuhan dan ilmu ciptaan manusia, karena dikotomi itu akan mengandaikan bahwa ada ilmu ciptaan manusia yang seakan-akan berada di luar ilmu Tuhan. Adanya pembedaan ilmu naqliyah (berasal dari wahyu) dan aqliyah (berasal dari akal) tidak menunjukkan bahwa ilmu naqliyah adalah ilmu Tuhan sedangkan aqliyah adalah ilmu manusia. Namun konsep naqliyah dan aqliyah adalah konsep epistemologis cara bagaimana manusia menemukan kebenaran. Adapun ilmunya sendiri yang berupa ayat qauliyah dan ayat kauniyah, keduanya merupakan ilmu Allah. Manusia tidak memiliki ilmu tetapi menguasai ilmu (karena Allah berkuasa untuk mencabut ilmu yang dikuasai manusia). Demikia pula, tepat untuk dikatakan bahwa manusia bukan pencipta ilmu namun penemu ilmu.
Unduhan
Referensi
Alparslan Acikgenc, Being and Existence in Sadrā and Heidegger (Kuala Lumpur: International Institute of Islamic Thought and Civilization, 1993.
Arief, Hodri. “Pesantren: antara Ta’lim dan Dirasah.” dalam Jurnal Edukasi. Sumenep: Dinas Pendidikan Kab. Sumenep, edisi no. 4.2005.
Azhar Arsyad, ia menulis Artikel, “Buah Cemara Integrasi dan Interkoneksitas Sains dan Ilmu Agama,” Hunafa Jurnal Studia Islamika, Vol.8, No.1 (2011) : 4.
Baqir, Zainal Abidin et. al, Integrasi Ilmu dan Agama Interpretasi dan Aksi, Bandung: Mizan, 2005
Barbour, Ian G., "Science and Religion Today". dalam Ian G. Barbour (ed.). Science and Religion: New Perspectives on the Dialogue (1st ed.), (New York: Evanston and London Harper & Row, 1968
Daniel L. Pals, Seven Theories Of Religion, terj. Ali Noer Zaman (Yogyakarta: Penerbit Kalam, 2001
Fazlur Rahman, Filsafat Sadra, terj. Munir Muin (Bandung: Pustaka, 2000.
Fazlur Rahman, The Philosophy of Mullā Sadrā (Albany: State University of New York Press, 1975
Fazlur Rahmn, Filsafat Mullā Sadrā penerj: Munir A. Muin (Bandung: Pustaka, 2000
Haidar Bagir, “Pengalaman Mistik dalam Filsafat Ḥikmah Mullā Sadrā”, dalam Basis, No 03-04 Tahun ke-55,Maret-April 2006, Yogyakarta: Basis, 2006
Harefa, Andrias.. Sekolah Saja Tidak Pernah Cukup. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama 2002,
Husain Nashr, Tiga Pemikir Islam (Bandung: Risalah, 1986
Iis Aripudin, Integrasi Sains dan Agama dan Implikasinya terhadap Pendidikan IslamJurnal Edukasia Islamika: Volume I, Nomor 1, Desember 2016/1438,
Izutsu, Toshihiko God and Man in the Koran, Tokyo: Weltansckauung, 1964
Lorens Bagus, Metafisika (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1991.
M. Amin Abdullah dkk., Integrasi Sains Islam Mempertemukan Epistemologi Islam dan Sains, (Yogyakarta: Pilar Relegia dan SUKA Press, 2004
M. Hasbi Amiruddin dan Usman Husen, Integrasi Ilmu dan Agama (Banda Aceh: Yayasan PENA, 2007
M. Rusydi, ia menulis Artikel, “Wacana Dikotomi Ilmu dalam Pendidikan Islam dan Pengaruhnya,” Jurnal: Al-Banjari, Vol.5, No.9 2006.
M. Said Marsaoly, ia menulis artikel, “Pengetahuan dan Spiritualitas Berbasis Agama Sebuah Tinjauan Epistemologi,” Yogyakarta: Mullā Sadrā Jurnal Filsafat Islam dan Mistisisme, Vol. 1, No. 4 2011
Megawati Moris, Mullā Sadrā’s Doctrine of The Primary of Existence (ISTAC: IIUM, 2003
Mehdi ha’iri yazdi, Ilmu Hudluri, prinsip-prinsip Epistimologi dalam Filasafat Islam, terj. Ahsin Muhammad (Bandung : Mizan, 1994
Mehdi Mohaghegh dan Toshihiko Izutsu, The Metaphysics of Sabzavari (Iran: University Press, 1983
Mullā Sadrā, Al-Ḥikmah al-Mutaʽāliyah fī al-Asfār al-ʽAqliyyah al-Arbaʽah, Jilid 3
Mullā Sadrā, Kearifan Puncak, diterjemahkan dari Hikmah Al-Arsyiah, penerjemah: Dimitri Mahayana & Dedi Djuniardi (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004
Mulla Sadra, On the Hermeneutic of the Light Verse of the Quran, penerjemah: Latimah-Parvin Peerwani (London: ICAS, 2004
Mulyadi Kartenegara, Integrasi Ilmu; Sebuah Rekonstruksi Holistik (Bandung dan UIN Jakarta Press: Arasy Mizan, 2005
Murtadha Muthahhari, Filsafat Hikmah: Pengantar Pemikiran Mullā Sadrā (Bandung: Mizan, 2002
Paulus Wahana, Nilai Etika Aksiologis Max Scheler (Yogyakarta: Kanisius, 2004
Rachman, Budhy Munawwar. “New Age.” dalam Muhammad Wahyuni Nafis (ed.). Rekonstruksi dan Renungan Religius Islam. Paramadina: Jakarta 1996.
Rivay Siregar, Tasawuf dari Sufisme Klasik Ke Neo-Sufisme (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2000
Sayyed Hossein Nashr, Islamic Life and Thought (London: Goerge Allen & Unwin, 1981
Toshihiko Izutsu, The Concept abd Reality of Existence (Tokyo: The Keo Institute of Cultural and Linguistic Studies, 1971
Watt, W. Montogomery. “The Influence of Islam on Medieval Europe.” dalam Islamic Survey. Edinburgh: Edinburg University Press 1972.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 muhammad umar hasi

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Karya dalam Alifbata: Jurnal Pendidikan Dasar dilisensikan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 (CC BY-SA 4.0).
- Pengguna bebas untuk menyalin dan mendistribusikan ulang materi dalam media atau format apa pun, me-remix, memodifikasi, dan mengembangkan materi berdasarkan ketentuan ini;
- Pengguna harus memberikan penghargaan yang sesuai, menyediakan tautan ke lisensi, dan menunjukkan jika ada perubahan yang dilakukan.
- Pengguna dapat melakukannya dengan cara yang wajar, tetapi tidak dengan cara yang menunjukkan bahwa pemberi lisensi mendukung pengguna atau penggunaan mereka.



