Pembelajaran PAI berbasis Multiple Intelligences
Studi di SDIT BIAS Giwangan, Yogyakarta
DOI:
https://doi.org/10.51700/mutaaliyah.v4i2.786Kata Kunci:
pembelajaran, Pendidikan Agama Islam, Multiple IntelligencesAbstrak
Setiap anak dilahirkan dengan potensi kecerdasan yang berbeda-beda, maka idealnya proses pembelajaran didalamnya dapat diselenggarakan dengan menghargai setiap jenis kecerdasan siswa sesuai dengan fitrahnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan bentuk evaluasi pembelajaran yang diterapkan pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis multiple intelligences di SDIT BIAS Giwangan. Peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk menjabarkan data yang diperoleh dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi data, dimana data yang diperoleh didapatkan dari beberapa sumber dan dengan teknik yang berbeda-beda. Selanjutnya analisis data kemudian dilakukan dengan reduksi data, penyajian dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Perencanaan pembelajaran dilakukan dengan MIR (Multiple Intelligences Research) serta penyusunan Silabus dan RPP sebagai acuan pelaksanaan proses pembelajaran; 2) Pelaksanaan pembelajarannya dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan penutup; 3) Evaluasi pembelajaran dilakukan dengan memperhatikan ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
Unduhan
Referensi
Amstrong, T. (2013). Kecerdasan Multiple di dalam Kelas. Indelis.
Chatib, M. (2013). Sekolahnya Manusia: Sekolah Berbasis Multiple Intelligences di Indonesia. Kaifa Mizan Pustaka.
Dharin, A. (2019). Model Pendidikan Islam berbasis Multiple Intelligences di Sekolah Dasar. Didaktika Islamika : Jurnal Pendidikan Islam, 10(1).
Gardner, H. (2013). Multiple Intelligences. Daras Books.
Gunawan. (2016). Petunjuk Pelaksanaan Tahapan-Tahapan Pembelajaran. Rineka Cipta.
Hidayat, A. R. (20018). Pengembangan Multiple Intelligences di SDIT Harapan Bunda Purwokerto. IAIN Purwokerto.
Hidayati, T. N. (2016). Inovasi Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences. Jurnal An-Nur : Jurnal Pendidikan Agama Islam, 5(1).
Hoer, T. R. (2007). Buku Kerja Multiple Intelligences. Kaifa.
Husna, D., Salsabila, U. H., & Ichsan, Y. (2020). Pendidikan Islam Berbasis Multiple Intelligence. Tadris: Jurnal Pendidikan Islam, 15(2).
Kadafi, U. (2015). Pendidikan Agama Islam itu Pendidikan Praktis. Teras Ilmu.
Muhaimin. (2009). Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam. Rajawali Pres.
Munir, M., Sholehah, H., & Rusmayadi, M. (2022). PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER DI PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR. JOURNAL OF ALIFBATA: Journal of Basic Education (JBE), 2(1), 31–36. https://doi.org/10.51700/alifbata.v2i1.285
Putri, W. (2018). Pendidikan Berbasis Multiple Intelligences. Al-Ikhtibar ; Jurnal Ilmu Pendidikan, 5(8).
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Sukmadinata, N. S. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. PT REMAJA ROSDAKARYA.
Wahyudi, D., & Alafiah, T. (2016). Studi Penerapan Strategi Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam. Madarris: Jurnal Kajian Pendidikan Islam, 8(2).
Wahyuni, S., & Tiurnauli. (2017). Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Multiple Intellgences di Sekolah Dasar. Jurnal Cakrawala: Jurnal Pendidikan, 4.
Yaumi, M. (2012). Pembelajaran Berbasis Multiple intelligences. Dian Rakyat.
##submission.additionalFiles##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Difaul Husna, Oktri Pamungkas

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
License Terms
Karya dalam Jurnal AL-Muta`aliyah dilisensikan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 (CC BY-SA 4.0) dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Pengguna bebas untuk menyalin dan mendistribusikan ulang materi dalam media atau format apa pun, me-remix, memodifikasi, dan mengembangkan materi berdasarkan ketentuan ini.
2) Pengguna harus memberikan penghargaan yang sesuai, menyediakan tautan ke lisensi, dan menunjukkan jika ada perubahan yang dilakukan.
3) Pengguna dapat melakukannya dengan cara yang wajar, tetapi tidak dengan cara yang menunjukkan bahwa pemberi lisensi mendukung pengguna atau penggunaan mereka.