PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERORIENTASI PADA KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA PADA MATERI GEOMETRI
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran geometri SMP dengan pembelajaran berbasis masalah berorientasi pada kemampuan kerjasama. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode Deskriptif. Metode deskriptif bertujuan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan terhadap angka-angka yang telah diolah sesuai dengan standar yang ditetapkan. Hasil penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kerjasama siswa dalam belajar. Berdasarkan hasil penelitian tingkat kemampuan kerjasama siswa dalam belajar menggunakan pembelajaran berbasis masalah yaitu pembelajaran pada pertemuan pertama dapat dikategorikan cukup dengan nilai rata-rata 41.13. pertemuan kedua memperoleh nilai rata-rata 44.28 dengan kategori baik. Pertemuan ketiga memperoleh nilai rata-rata 44.97 dengan kategori baik. Pertemuan keempat memperoleh nilai rata-rata 47.08 dengan kategori baik. Pertemuan kelima dan keenam memperoleh nilai rata-rata 47.21 dan 47.72. Kriteria keefektifan pembelajaran yang dikembangkan dikatakan efektif dari hasil obsevasi kemampuan kerjasama jika menunjukkan minimal kategori Baik. Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa secara nilai rata-rata keseluruan menunjukkan bahwa Pembelajaran berbasis masalah yang sudah dilaksanakan berkatergori baik dengan nilai rata-rata kesuluruhan yaitu 45.40. oleh karena itu,. Oleh karena itu, dapat disempulkan bahwa pembelajaran geometri SMP dengan pembelajaran berbasis masalah berorientasi pada kemampuan kerjasama siswa dapat diterapkan atau dipraktekan di sekolah tingkat SMP/MTs.
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Karya dalam Alifbata: Jurnal Pendidikan Dasar dilisensikan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 (CC BY-SA 4.0).
- Pengguna bebas untuk menyalin dan mendistribusikan ulang materi dalam media atau format apa pun, me-remix, memodifikasi, dan mengembangkan materi berdasarkan ketentuan ini;
- Pengguna harus memberikan penghargaan yang sesuai, menyediakan tautan ke lisensi, dan menunjukkan jika ada perubahan yang dilakukan.
- Pengguna dapat melakukannya dengan cara yang wajar, tetapi tidak dengan cara yang menunjukkan bahwa pemberi lisensi mendukung pengguna atau penggunaan mereka.
References
Arends, R. (2013). Belajar untuk mengajar. Salemba Humanika.
Basri, H. (2013). Landasan pendidikan. Pustaka Setia.
French, D. (2004). Teaching and learning geometry: issues and methods in mathematical education. Continuum.
Haggarty, L. (2002). Aspects of teaching secondary mathematics: perspectives on practice. Routledge Falmer.
Hurlock, E. B. (1978). Perkembangan Anak Jilid 1 (Terjemahan Meitsari Tjandrasa dan Muslichah Zarkasih). Erlangga.
NCTM. (2000). Principles and standards for school mathematics. The National Coucil of Teacher of Mathematics, Inc.
Nugraha, A., & Rahmawati, Y. (2005). Metode Pengembangan Social Emosional. Universitas Terbuka.
Presiden. (2005). Peraturan Pemerintah RI Nomor 19, Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan.
Presiden. (2013). Peraturan Pemerintahan RI Nomor 32, Tahun 2013, tentang Standar Nasional Pendidikan.
Roestiyah, N. . (2012). Strategi pengelolaan lingkungan belajar ditaman kanak-kanan. Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan, dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.
Rusman. (2013). Model-model pembelajaran “mengembangkan profesional guru.” PT Raja Grafindo.
Rusnomo. (2014). Strategi pembelajaran problem based learning. Ghalia Indonesia.
Santoso, S. (2004). Dinamika Kelompok. Bumi Aksara.
Suparno, P. (1997). Filsafat konstruktivisme dalam pendidikan. Kebisiba.
Woolfolk. (2007). Educational psychology (10th ed.). Pearson Education Inc.